Postingan Populer

PEMBENTUKAN LOGAM (METAL FORMING)

PEMBENTUKAN LOGAM (METAL FORMING)


DEFINISI :Proses pembentukan (forming) adalah prosesmengubah bentuk logam dengan suatu gaya padaarah tertentu tanpa menyisakan serpihan.
Proses pembentukan tergantung pada sifat plasticity  (plastisitas), yakni kemampuan mengalir sebagaipadatan tanpa merusak sifat-sifatnya.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Kelebihannya:
nkarena padatanmaka tidak perlu perangkatpembawa cairan
ntidak ada kompleksitas pemadatan.
nDibanding dengan proses pemesinanprosespembentukan menghasilkan sekrap yanglebih sedikit.
Kekurangannya:
ngaya yang diperlukan tinggi,
nmesin dan perkakas mahal,
nsebagai konsekuensi dari kedua hal tersebutmaka harus dalam produksi besar
 
VARIABEL PROSES PEMBENTUKAN
 
nVariabel Bebas: di mana insinyur dapat mengontrol langsung dan variable-veraiabel tersebut biasnaya dipilih atau ditentukan ketika proses set-up
nVariabel Tak Bebas adalah konsekuensi dari pilihan variable bebas
 
VARIABEL BEBAS
1.Material permukaan: sifat kimia dan persyaratan sifat dan karakteristik bahan. Dasar pemilihan: kemudahan fabrikasi, dibatasi oleh sifat produk yang diinginkan.
2.Geometri mula dari benda kerja; dipilih dari varitas bentuk yang ada atas pertimbangan ekonomi
3.Geometri perkakas / cetakan; sangat berpengaruh karena system perkakas akan memproduksi dan mengontrol aliran logam
4. Pelumasan; 50% daya yang diberikan untuk mengatasi gesekan
pembatas panas, pencegah korosi, senyawa pemusnah
  Yang perlu diperhatikan: tipe pelumas, jumlah yang harus diberikan, dan metode pemberian
5.Suhu permukaan baik untuk benda kerja dan perkakas
6.Kecepatan operasi: mempengaruhi efektivitas pelumas, gaya yang diperluakn untuk operasi, waktu tersedia untuk pndah panas
7.Jumlah deformasi
 
 
VARIABEL TAK BEBAS

1.Gaya/ daya yang diperlukan
2.Sifat material produk; perhatian konsumen pada bentuk dan sifat material akhir sehingga perencana harus oandai memilih material awal dan memprediksi pengaruh proses dalam mengubah sifat tersebut.
3.Exit / final temperature
4.Surface finish (permuakaan akhirdan kehalusan
5.Sifat aliran bahan
 
Friksi dan Lubrikasi
nBeberapa proses 50% energi input digunakanuntuk mengatasi gesekan
nSurface finish dan kepresisisan produkdipengaruhi oleh friksi

Pada gear, bearing, journal dankomponen sejeniskondisi friksimelibatkan:
 
 
1.Dua permukaan dengan material dan kekuatanserupa
2.Di bawah beban elastik di mana salah satukomponen mengalami perubahanbentuk permanen
3.Keausan berbentuk lingkaran yangmenghasilkan kesesuaian permukaan
4.Umumnya suhu rendah sampai sedang

PROSES PEMBENTUKAN
nTool keras dan tak mampu bentuk
nHanya sekali / satu tahap deformasi
nBenda kerja pada suhu yang naik / tinggi

 GESEKAN
Menurut teori friksi modern: “permukaan yang rata tidaklah rata”, namun ada kekasaran.
Bila dua permukaan berinteraksi, kontak permukaan dibangkitkan untuk mengatasi beban yang diberikan.
1.Bila beban ringan hanya 3 titik yang kontak
2.Bila beban naik luasan kontak naik
3.Bila beban tinggi seluruh permukaan kontak
4.Bila beban dinaikkan lagi maka luasan permuakaankontak tak akan naik lagi dan friksi tetap
 
PENGARUH TEKANAN KONTAK PADA GESEKAN
 
 TELAAH SUHU
Proses forming diklasifikasikan menjadi:
Hot working; deformasi dilakukan  di bawah kondisi temperatur dan laju strain (regangan) di mana rekristalisasi terjadi simulatan dengan deformasi. Untuk mencapai ini, suhu deformasi biasanya di atas 0.6 kali titik cair material pada skala suhu absolut (Kelvin atau Rankine)
Cold working adalah deformasi di bawah kondisi prosesrecovery tidak aktifBiasanya suhu kerja kurangdari 0.3 kali suhu leleh benda kerja
Warm working adalah deformasi di bawah kondisi transisi(yakni suhu kerja antara 0.3 dan 0.6 kali suhuleleh). 
 
HOT WORKING
Hot working didefinisikan sebagi deformasi plastislogam di atas suhu rekristaliasinya. Yangperlu diingat bahwa beda material bedasuhu rekristalisasinyaMisalnya tin /timah putih (Snpada suhu kamarbajapada suhu 2000 0F, tungsten pada suhusampai 4000  0belum mencapai daerahhot working.
Kenaikan suhu berpengaruh terhadap penurunan tegangan yield logam dan meningkatkan keuletannya. 
 
KEUNTUNGAN HOT WORKING
Pada suhu hot working, rekristalisasimengeliminasi efek dari strain hardening (pengerasan regang)sehingga tidak ada keniakansignifikan dalam kekuatan yieldatau kekerasan atau penurunankeuletan.
Kurva stress-strain sebenarnya mendatardi atas titik yield dan deformasidapat dipakai mengubah secaradrastic bentuk logam tanpa takutakan retak atau diperlukan gayayang sangat besar.
Mengurangi atau menghilangkanketidakhomogenan kimiawi
Pori-pori dapat dilas atau direduksiukurannya selama deformasi
Struktur metalurgis dapat diubah untuk meningkatkan sifat akhir
Pada baja pada suhu rekristalisasi deformasi terjadi pada struktur Krista austenit FCC yang lemah dan ulet dari pada ferrit BCC yang kuat dan stabil pada suhu rendah. 
 
KELEMAHAN HOT WORKING
Suhu tinggi dari hot workingmeningkatkan reaksi logamdengan sekitarnya
Toleransi yang miskin karena pemendekan termal dan kemungkinan pendinginan yang tidak uniform
Struktur metalurgis mungkin juga tidak uniform Karena ukuran butir akhir tergantung pada reduksi, suhu pada akhir deformasi dan faktor yang lain yang  bervariasi sepanjang benda kerja
Bila logam dipanaskan ulangtanpa deformasisebelumnya maka logamakan mengalamipertumbuhan butir danpenurunan secarakonkuren dalam sifatnya.
Namun bila logam telahmengalami deformasisebelumnya makastruktur yang terdistorsisecara cepat digantidengan ‘butir bebasrengangan’ baru.
Kemudian rekristalisasi diikutidengan salah satu dari
1.pertumbuhan butir atau
2.deformasi tambahan danrekristalisasi
3.penurunan suhu secara tajamuntuk memberhentikandifusi dan membekudalam struktrurteriskritalisasi
 
SIFAT LOGAM DAPAT DITINGKATKAN DENGAN
  
Mengganti struktur awal denganyang lebih bagusdapatdihasilkan peningkatankekuatankeuletan danketangguhan
Reorientasi partikel inklusi ataupengotor yang ada padalogam
 
COLD WORKING
Cold working adalah deformasi plastis logam di bawah suhu rekristalisasi. Proses biasanya pada suhu kamar, tetapi penaikan suhu ringan biasa digunakan untuk meningkatkan keuletan dan mengurangi kekuatan.
Keunggulan cold workingdibanding hot working
Tidak diperlukan panas
Permuakan akhir yangdiperolehlebihbagus
Kontrol dimensi lebihbagus sehinggasedikit/tidakmemerlukanpemesinanlanjutan
Produk memilikikemampuanreproduksi danmampu tukaryang lebih bagus
Sifat kekuatankelelahandan keausanditingkatkanmelalui strain hardening
Sifat terarah dapatdiberikan
Problem kontaminasidiminimisasi
 
KELEMAHAN COLD WORKING 
 
Diperlukan gaya yanglebih besar untukmemulai danmenyelesaikanproses cold work
Diperlukan perangkat yang lebih berat dan lebih kuat
Kurang keuletan
Permukaan logam harusbersih bebas sisik
Anneal antara mungkindiperlukan untukmengkompen-sasi hilangkeuletan yangmenyertai strain hardening
Pemberian sifat yang terarah mungkin merusak
Tegangan sisa yang takdiinginkanmungkindiproduksi
 
SIFAT LOGAM PADA COLD WORKING
Kesesuaian suatulogamuntukdicoldworkditentukan olehsifatkeuletan,di manasifat inimerupakankonsekuensilangsungdaristrukturmetalurgis.Kemudian prosescold workmengubah strukturlogamdan padaakhirnyamengubah sifatkeuletanproduk
 
Kurva tegangan-reganganpada bajakarbonrendah(kiridanbajakarbontinggi(kanan)  
 
  
 
Deformasi elasis è sd X1
Deformasi plastis è dr X1 sd X4
X4 èmaterial putus
Besar dari titik yield (X1) yang menentukan gaya yang diperlukan untuk memulai deformasi permanen,
X1 ke X4, yang menunjukkan jumlah deformasi plastis (atau keuletan) yang bisa dicapai tanpa patah. 
 
KESIMPULAN
Baja karbon rendah: 
jumlah deformasi yang bisa dilakukan lebih banyak
Keuletan yang lebih besar
gaya yang lebih kecil diperlukan untuk memulai dan melanjutkan deformasi.
Baja karbon tinggi:
memiliki koefisien regangan lebih besar.
mengalami kenaikan kekuatan yang lebih besar untuk sejumlah cold work yang sama.
akan lebih menarik untuk operasi pemotongan dan
lebih mudah untuk dimesin.

Bila logam dideformasi dengan pemberian sejumlah beban, sebagian dari deformasi adalah elastis.
Misalnya bila logam ditarik sampai titik X1 pada gambar di atas dan beban dilepaskan, maka logam akan kembali ke bentuk semula karena semua deformasi adalah elastis.
Bila logam ditarik dengan beban X3, yang berhubungan dengan titik b pada kurva tegangan-regangan, regangan total terdiri dari dua bagian, satu bagian elastis dan yang lain plastis. Jika beban deformasi dihilangkan relaksasi tegangan akan mengikuti garis bX2, dan regangan akhir akan hanya X2.
pengurangan regangan , X3 - X2, dikenal sebagaispringback.
 
 
  springback sangat penting
Pada proses cold working, bila mengingin-kan ukuran tertentudeformasiharus dilebihkan sejumlah yangsama dengan springback.
Setiap material memilki moduliselastisitas yang berlainan makapemberian kelebihan untuk tiapmaterial juga berbeda.
Spring back adalah fenomena yang bisadiperkirakan dan pada hal yanglebih sulit dicegah denganprosedur desain yang lebih layak.
  

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "PEMBENTUKAN LOGAM (METAL FORMING)"

Post a Comment